Jumat, 25 April 2014

My Status

Cool afternoon breeze blows the mind ,Own self is sitting on a hill ,This moment of self soothe fatigue ,Not feel the tears dripping cheeks ,Remembering a beautiful smile ,You were always entertain yourself this ,When his sadness toward the self ,Which depicts a smile on the face of this ,And who gives happiness this dihidup ,Now everything has changed ,Yourself away from this self ,Leave fond memories in the hearts of this ,Its so beautiful and I will never forget ,I carved your name ,Cult on the hill ,Near the lake is full of natural beauty ,As proof ,How beautiful you are in this life ,Honestly this heart to love you ,Although never spoken to you know ,Because too afraid of losing the smile from you,Because the heart is sincere loving yourself ,And do not ever want to hurt you ,Like the sun shining on the earth pobud ,This will take care of themselves pobud ,And describe that beautiful smile on the face ,Although now you away from this self ,This heart will love you pobud ,Until you know ,What a perfect heart is fond of you ,This is the heart of this poem ,Pobud heart will love you ,

Sabtu, 15 Februari 2014

beberapa akhlaq mulia nabi muhammad saw.

  1.  Setiap Rasulullah s.a.w. berjabat tangan dengan seseorang, maka Beliau tidak akan melepaskan genggaman tangannya kecuali orang yang berjabat tangan tersebut melepaskan genggaman tangannya terlebih dahulu.
  2. Pada suatu waktu, ada seorang hamba sahaya perempuan yang datang menemui Rasulullah s.a.w., kemudian ia memegang tangan Beliau dan mengajak Beliau pergi untuk suatu keperluan peribadinya. Beliau menurutkan kemauhan yang diinginkan hamba sahaya perempuan tersebut dan Beliau tidak akan meninggalkannya sampai ia mendapatkan apa yang diinginkan.
  3. Setiap ada seseorang yang mengajak bicara bengan Rasulullah s.a.w., Beliau tidak akan memalingkan mukanya dan berlalu pergi kecuali orang tersebut yang memulakan pergi terlebih dahulu.
  4. Rasulullah s.a.w. tidak pernah memotong pembicaraan seseorang, kecuali jika ia telah melanggar batas. Pada kebiasaannya, Beliau akan memotong pembicaraan mereka dengan cara memlarang mereka atau dengan berdiri.
  5. Setiap baginda Rasulullah s.a.w. bertemu dengan salah satu sahabat, maka Beliau akan memulakan untuk mengajak berjabat tangan, kemudian memegangnya dengan erat dan penuh persaudaraan.[2]
  6. Rasulullah s.a.w. selalu memulakan mengucapkan salam kepada setiap orang yang ditemukan.
    sebagian lagi:
    1.  Rasulullah mempraktikan apa yang diwahyukan Allah SWT kepadanya.
    2.  Rasulullah adalah teladan seluruh ummat manusia dalam keyakinan kepada Allah
    3.  Rasulullah hanya mencari keridloan Allah, tidalk mengharapkan balasan dari yang lain
    4.  Rasulullah sangat bersabar ketika menghadapi kesulitan
    5.  Rasulullah senantiasa bertoleransi terhadap siapapun di sisinya
    6.  Rasulullah senantiasa mempraktekkan keadilan
    7.  Rasulullah penuh kepatuhan kepada Allah SWT
    8.  Rasulullah terus menerus memuji Allah
    9.  Rasulullah adalah pembawa kabar gembira
    10. Rasulullah menyelamatkan kaum muslimin dari kesulitan
    11. Rasulullah adalah orang yang sangat pengasih dan berbudi baik kepada kaum beriman
    12. Rasulullah senantiasa berdoa dan memohon ampun bagi kaum mukminin
    13. Rasulullah mengumpulkan zakat untuk kebaikan orang beriman dan untuk kesucian mereka
    14. Rasulullah senang berdiskusi dengan kaum beriman
    15. Rasulullah senantiasa berbudi baik dan santun
    16. Rasulullah mementingkan kebersihan dalam berpakaian
    17. Rasulullah senantiasa tersenyum dan menyarankan semua orang untuk melakukan hal yang sama
    18. Rasulullah tertawa dan bercanda dengan para shahabatnya
    19. Rasulullah penuh perhatian pada anak-anak

Jumat, 14 Februari 2014

perkataan al faqir billahi al habib munzir bin fuad al musawa

1.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiadalah kehidupan pasti menemui kematian, tiadalah perkumpulan pasti menemui perpisahan"

2.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Satu hembusan nafasmu , ialah selangkah menuju ajal"


3.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Beruntunglah dan tiada yang lebih beruntung kecuali para Pecinta Sayyidina Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam"


4.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiadalah yang lebih ditakuti Syaiton , para Jin, dan Iblis melebihi hati yang berdzikir. Ketika hati sedang ingat Allah , itulah yang paling ditakuti oleh Syaithon"


5.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tak ada yang lebih cepat mendatangkan keridhoan Allah SWT. Melainkan bakti kepada Ayah dan Ibunda"

6.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Sunnguh tiada Hadiah yang lebih Agung dari doa"


7.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa peristiwa yang disebut (Kematian) justru itulah Hakikat kehidupan yang abadi"


8.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa cinta Allah , Allah titipkan kepada Sesosok Manusia yang bernama Sayyidina Muhammad Saw."


9.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa tuntunan terindah ialah tuntunan Nabi ku dan Nabi kita semua yaitu (Sayyidina Muhammad Saw)."


10.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Semakin tinggi kepahaman seseorang tentang Allah SWT , maka semakin tinggi derajatnya, semakin mulia sujudnya semakin mulia satu huruf yang keluar dari lidahnya didalam berdzikir, semakin termuliakan shalatnya , semakin termuliakan ibadahnya."

batasan hubungan antara laki-laki dan perempuan

a. Batasan Memandang dan Aurat
Islam memerintahkan agar orang beriman baik laki-laki maupun wanita menahan pandangannya ketika menghadapi sesuatu yang potensial terhadap fitnah. Itulah alasannya mengapa Islam melarang seseorang saling berpandangan dengan lawan jenisnya. Larangan ini didasarkan kepada ayat al-Qur’an dan hadis nabi
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Dan katakanlah kepada orang-orang yang beriman: ’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui terhadap apa yang mereka lakukan” (an-Nur:30)
Selain itu juga hadis dari Jarir bin Abdullah ra ia berkata:
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجْأَةِ فَقَالَ اصْرِفْ بَصَرَكَ
“Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang [lawan-jenis] secara tiba-tiba [tanpa disengaja]. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR Muslim)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ الْمَنْطِقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ
“Sesungguhnya Allah –‘azza wa jalla- telah menetapkan bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (Al-Bukhari-Muslim)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعَلِيٍّ يَا عَلِيُّ لَا تُتْبِعْ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الْأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الْآخِرَةُ
Rasulullah saw bersabda kepada Ali, Wahai Ali, Jangan kau ikuti pandangan (pertama) dengan pandangan (selanjutnya), karena bagimu (pandangan) yang pertama dan bukan bagimu pandangan yang lainnya
Untuk memudahkan kaum mukminin dalam menahan pandangan, maka Allah menegaskan agar kaum mukminin pada umumnya menutup aurat. Diharapkan dengan tertutupmya aurat semakin kecil kemungkinan timbulnya fitnah. Firman Allah tentang menutup aurat adalah
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, (an-Nur:31)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (al-Ahzab:59)
b. Larangan khalwat dan safar tanpa disertai mahram.
Aturan kedua yang sangat ditekankan oleh Islam adalah berdua-duaan dengan lawan jenis. Larangan ini terdapat di dalam hadis nabi saw
عن ابْنِ عَبَّاسٍ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَقُولُ لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ وَلَا تُسَافِرْ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ امْرَأَتِي خَرَجَتْ حَاجَّةً وَإِنِّي اكْتُتِبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا قَالَ انْطَلِقْ فَحُجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ
Dsari Ibnu Abbas, ia berkata, Aku mendengar nabi saw berkhutbah, beliau berkata, janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan mahramnya. Dan janganlah seorang wanita mengadakan perjalanan panjang (safar) melainkan bersama mahramnya. Lalu ada seorang lelaki ada yang berdiri lalu berseru, Wahai rasulullah saw, sesungguhnya isteriku keluar rumah karena ada keperluan (berhaji) sementara aku sudah mendaftarkan diri untuk ikut ke dalam peperangan ini dan ini. Rasulullah bersabda, “Pulanglah, lalu berhajilah bersama isterimu” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Larangan seorang wanita bepergian seorang diri menuju Baitullah diperselisihkan oleh para ulama’. Sebagian Ulama’, seperti Imama asy-Syafi’i melarang wanita pergi haji seorang diri tanpa mahram, kecuali untuk melaksanakan haji wajib. Tetapi ada juga yang melarang secara mutlak.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ
Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah saw bersabda, jauhilah oleh kalian menemui wanita. Lalu ada seorang pria bertanya, Wahai Rasulullah apakah pendapat engkau tentang ipar. Beliau menjawab, “Ipar itu adalah kematian” (at-Tirmidzi)
لَا يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
Janganlah seorang di antara kalian berkhalwat dengan seorang wanita, karena yang ketiganya adalah syetan (Tirmidzi dan Ahmad)
c. Larangan bersentuhan kulit
Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari).
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam.
عن مَعْقِلَ بن يَسَارٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ”
Dari Ma’qil bin Yassar, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR ath-Thabrani)
d- Meskipun Islam telah membatasi dengan aturan yang super ketat, tetapi tetap juga memerikan peluang untuk bisa terjadi hubungan antara lelaki dengan wanita. Hanya saja, hubungan ini adalah hubungan yang bersifat umum, seperti pendidikan, jual beli, pengobatan dan lain-lain. Adapun hubungan khusus antara lelaki dan wanita, seperti saling mengunjungi, mengadakan wisata bersama, dan yang semacamnya. Allahu a’lam bish-shawab

Rabu, 12 Februari 2014

wishful begging God tuk relieve existing trials, pray to God to give you strength tuk tuk it through.
Life is not always what you want. Good and bad things happen always, but they have set the Lord, with a beautiful ending.
Do not over think sendirimu, because there is someone out there who are wondering what it's like to meet you.
Do not cry for those who leave you for someone else. If they are stupid enough let you go, you should be smart enough to forget.
Everyone has problems. Better look for a solution to the problem of comparing the problem to others.
Sometimes you meet someone who means a lot in life just tuk realize in the end you have to let go.
Think whatever you will say. Because every word that comes out of your mouth, you can never take back.
Love anything that is in the world appropriately. Because anything that is in the world nothing lasts forever.
Learning to understand that not all wishes can be fulfilled, perhaps the best medicine to prevent the commission was disappointed and hurt.
Never underestimate anything that you have had, as you might have is highly desired by others.

Selasa, 11 Februari 2014

shalat 5 waktu dalam isra mikraj

(BUKHARI – 336) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik berkata, Abu Dzar menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Saat aku di Makkah atap rumahku terbuka, tiba-tiba datang Malaikat Jibril Alaihis Salam. Lalu dia membelah dadaku kemudian mencucinya dengan menggunakan air zamzam. Dibawanya pula bejana terbuat dari emas berisi hikmah dan iman, lalu dituangnya ke dalam dadaku dan menutupnya kembali. Lalu dia memegang tanganku dan membawaku menuju langit dunia. Tatkala aku sudah sampai di langit dunia, Jibril Alaihis Salam berkata kepada Malaikat penjaga langit, ‘Bukalah’. Malaikat penjaga langit berkata, ‘Siapa Ini? ‘ Jibril menjawab, ‘Ini Jibril’. Malaikat penjaga langit bertanya lagi, ‘Apakah kamu bersama orang lain? ‘ Jibril menjawab, “Ya, bersamaku Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.’ Penjaga itu bertanya lagi, ‘Apakah dia diutus sebagai Rasul? ‘ Jibril menjawab, ‘Benar.’ Ketika dibuka dan kami sampai di langit dunia, ketika itu ada seseorang yang sedang duduk, di sebelah kanan orang itu ada sekelompok manusia begitu juga di sebelah kirinya. Apabila dia melihat kepada sekelompok orang yang di sebelah kanannya ia tertawa, dan bila melihat ke kirinya ia menangis. Lalu orang itu berkata, ‘Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.’ Aku bertanya kepada Jibril, ‘Siapakah dia? ‘ Jibril menjawab, “Dialah Adam Alaihis Salam, dan orang-orang yang ada di sebelah kanan dan kirinya adalah ruh-ruh anak keturunannya. Mereka yang ada di sebelah kanannya adalah para ahli surga sedangkan yang di sebelah kirinya adalah ahli neraka. Jika dia memandang ke sebelah kanannya dia tertawa dan bila memandang ke sebelah kirinya dia menangis.’ Kemudian aku dibawa menuju ke langit kedua, Jibril lalu berkata kepada penjaganya seperti terhadap penjaga langit pertama. Maka langit pun dibuka’.” Anas berkata, “Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa pada tingkatan langit-langit itu beliau bertemu dengan Adam, Idris, Musa, ‘Isa dan Ibrahim semoga Allah memberi shalawat-Nya kepada mereka. Beliau tidak menceritakan kepadaku keberadaan mereka di langit tersebut, kecuali bahwa beliau bertemu Adam di langit dunia dan Ibrahim di langit keenam.” Anas melanjutkan, “Ketika Jibril berjalan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia melewati Idris. Maka Idris pun berkata, ‘Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang shalih.’ Aku bertanya kepada Jibril, ‘Siapakah dia? ‘ Jibril menjawab, ‘Dialah Idris.’ Lalu aku berjalan melewati Musa, ia pun berkata, ‘Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang shalih.’ Aku bertanya kepada Jibril, ‘Siapakah dia? ‘ Jibril menjawab, ‘Dialah Musa.’ Kemudian aku berjalan melewati ‘Isa, dan ia pun berkata, ‘Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih.’ Aku bertanya kepada Jibril, ‘Siapakah dia? ‘ Jibril menjawab, ‘Dialah ‘Isa.’ Kemudian aku melewati Ibrahim dan ia pun berkata, ‘Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.’ Aku bertanya kepada Jibril, ‘Siapakah dia? ‘ Jibril menjawab, ‘Dialah Ibrahim shallallahu ‘alaihi wasallam.’ Ibnu Syihab berkata, Ibnu Hazm mengabarkan kepadaku bahwa Ibnu ‘Abbas dan Abu Habbah Al Anshari keduanya berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kemudian aku dimi’rajkan hingga sampai ke suatu tempat yang aku dapat mendengar suara pena yang menulis.” Ibnu Hazm berkata, “Anas bin Malik menyebutkan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kemudian Allah ‘azza wajalla mewajibkan kepada ummatku shalat sebanyak lima puluh kali. Maka aku pergi membawa perintah itu hingga aku berjumpa dengan Musa, lalu ia bertanya, ‘Apa yang Allah perintahkan buat umatmu? ‘ Aku jawab: ‘Shalat lima puluh kali.’ Lalu dia berkata, ‘Kembalilah kepada Rabbmu, karena umatmu tidak akan sanggup! ‘ Maka aku kembali dan Allah mengurangi setengahnya. Aku kemudian kembali menemui Musa dan aku katakan bahwa Allah telah mengurangi setengahnya. Tapi ia berkata, ‘Kembalilah kepada Rabbmu karena umatmu tidak akan sanggup.’ Aku lalu kembali menemui Allah dan Allah kemudian mengurangi setengahnya lagi.’ Kemudian aku kembali menemui Musa, ia lalu berkata, ‘Kembalilah kepada Rabbmu, karena umatmu tetap tidak akan sanggup.’ Maka aku kembali menemui Allah Ta’ala, Allah lalu berfirman: ‘Lima ini adalah sebagai pengganti dari lima puluh. Tidak ada lagi perubahan keputusan di sisi-Ku! ‘ Maka aku kembali menemui Musa dan ia kembali berkata, ‘Kembailah kepada Rabb-Mu! ‘ Aku katakan, ‘Aku malu kepada Rabb-ku.’ Jibril lantas membawaku hingga sampai di Sidratul Muntaha yang diselimuti dengan warna-warni yang aku tidak tahu benda apakah itu. Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga, ternyata di dalamnya banyak kubah-kubah terbuat dari mutiara dan tanahnya dari minyak kesturi.”